Pahami 4 Hal Ini Sebelum Investasi Reksadana

Februari 05, 2021



Saat pasar keuangan mengalami volatile, banyak perencana keuangan yang membicarakan tips reksadana sebagai salah satu alternatif investasi.

Pasalnya, reksa dana adalah bentuk penyerahan pengelolaan keuangan kepada para manajer investasi yang akan ditempatkan pada portofolio efek sesuai pertimbangan risiko.

Dengan penyerahan pengelolaan kepada para manajer investasi yang sudah melewati serangkaian pendidikan pasar modal, maka risiko yang ditanggung investor relatif lebih rendah.

Saat ini terdapat 4 jenis reksa dana yang dapat dipilih salah satu atau dibagi proporsional oleh calon investor. 

Keputusan akan pilihan produk reksa dana harus disesuaikan dengan profil kesediaan menanggung risiko. Semakin volatile produk investasi reksa dana yang dipilih, semakin menguat risiko investasi yang didapatkan.

Lalu apa saja jenis reksa dana yang ada? berikut daftarnya:

  •  Reksa dana saham

Seperti namanya, jika melakukan investasi atas produk reksa dana saham, maka naik turun nilai aktiva bersih (NAB) akan bergerak sesuai arah indeks harga saham gabungan (IHSG).

Biasanya para manajer investasi akan melaporkan 10 saham terbesar yang dimiliki setiap bulannya untuk memberikan gambaran pengembangan investasi milik investor.

 

  • Reksa Dana Pendapatan Tetap

Bagi investor yang tidak menyukai nilai invetasinya naik turun namun masih dapat menerima risiko, maka pilihan reksa dana pendapatan tetap adalah salah satu produk yang sesuai. 

Pada produk reksa dana pendapatan tetap, biasanya 80 persen dana investor akan ditempatkan pada obligasi atau surat utang perusahaan. Produk obligasi ini biasanya memberi imbal hasil di atas deposito.

Risiko yang dihadapi adalah perusahaan mengalami rugi sehingga tidak sanggup membayar obligasi. Meski begitu, kejadian ini relatif dapat dicarikan jalan keluarnya oleh manajer investasi karena portofolionya menyebar.

 

  • Reksa Dana Pasar Uang

Produk reksa dana pasar uang sepenuhnya mengandalkan penempatan dana pada produk keuangan seperti deposito. Dengan pilihan ini risiko relatif rendah, namun imbal hasil akan sangat bergantung dengan arah bunga deposito. 

Keuntungan bagi investor adalah tidak mungkin pemilik dana kecil seperti sebesar membeli unit reksa dana yang dimulai sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 500 ribu memperoleh suku bunga deposito kompetitif.

Dengan memiliki produk reksa dana pasar uang, maka imbal hasil akan maksimal seperti deposito.

 

  • Reksa Dana Campuran

Untuk produk reksa dana campuran, maka manajer investasi melakukan pembagian dana investor untuk menjaga risiko sekaligus meningkatkan imbal hasil. Biasanya produk reksa dana campuran  mengutamakan kombinasi produk saham dengan pasar uang atau pendapatan tetap.

 

  • Reksa Dana Indeks

Produk reksa dana ini adalah pengembangan reksa dana saham.Produk reksa dana indeks sepenuhnya mengacu pada pembobotan indeks yang dilakukan Bursa Efek Indonesia. Sehingga, misalnya, jika saham dalam LQ45 naik maka NAB juga akan naik begitu juga sebaliknya.

Kelebihan reksa dana ini adalah investor dapat memantau langsung keputusan manajer investasi seiring pergerakan indeks dan mengatur ulang strategi investasinya.

Sedangkan untuk sifat investasinya, terdapat reksa dana syariah dan reksa dana reguler.

Pada reksa dana syariah, maka manajer investasi hanya diizinkan melakukan pengelolaan dana pada aset-aset yang tidak bertentangan dengan produk syariah.

Dengan kata lain, produk seperti deposito konvensional hingga saham yang tidak sesuai dengan syariah karena penuh utang tidak akan menjadi pilihan manajer investasi.  Sebagai gantinya, bank yang dipilih adalah bank syariah dan emiten yang menjalankan bisnis sesuai ketentuan syariah. 


You Might Also Like

0 comments