Membayar Bulan Madu yang Tertunda

April 26, 2018



Bulan madu…. Ah. Rasanya ini pembicaraan ini baru saja kami perbincangkan. Ya. Saya dan suami memang berencana akan berbulan madu setelah hari pernikahan, Nyatanya. Hingga kini, setelah tahun kelima pernikana, rencana itu tak kunjung terwujud.

Sekarang, tiba-tiba saja frasa ini meluncur kembali di pikiran begitu melihat kalender di atas meja. Ada tanggal-tanggal istimewa yang terlingkar di sana.


Tak terasa waktu bergulir begitu cepat. Padahal rasanya baru kemarin saya “merajuk” lantaran suami batal mengajak bulan madu. Rasanya baru kemarin pula kami melangsungkan ijab kabul. Dan sekarang sudah berjalan lima tahun dengan tiga krucils sebagai bonusnya.

Mengenai bulan madu ini, saya memang sempat merajuk. Ceritanya sebelum menikah kami berencana akan menghabiskan beberapa hari liburan Plau Sikuai, Padang Sumatera Barat.
Sebagai orang Minang, rasanya ada yang kurang bagi saya bila belum menjejakkan kaki ke pulau ini. Apalagi objek wisata ini sudah terkenal sampai ke mancanegara dan menjadi destinasi wisata favorit turis mancanegara.

Pulau Sikuai merupakan pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera. Berada dalam wilayah administrative Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Pulau dengan luas sekitar 45 hektare ini mulai dikembangkan menjadi objek wisata bahari sejak 1994. Di sini para wisatawan dapat menikmati keindahan bahari dari mulai snorkeling, diving, berenang, memancing, trekking atau hanya sekedar duduk-duduk di pinggir pantai.

Dan bagi saya, daya tarik paling besar dari Pulau Sikuai adalah bisa menyaksikan keindahan terumbu karang dari atas permukaan laut tanpa harus menyelam. Selain keindahan bawah laut, di sini pengunjung juga bisa menyaksikan pemandangan laut lepas, matahari terbenam di Samudera Hindia dari atas puncak bukit. Juga menyaksikan pulau-pulau kecil yang ada di sekitar.

ilustrasi keindahan pantai sikuai, sumber pixabay


Pesona Sikuai sempat redup setelah terjadinya gempa besar yang melanda Padang. Namun sekarang, destinasi ini mulai berbenah kembali dan bisa diakses dengan menggunakan kapal yang akan mengantar setiap hari dari dermaga Bungus.Keindahan pantai di pulau-pulau sekitar Sikuai

Sebenarnya, rencana berkunjung ke Sikuai sudah pernah kami cetuskan ketika masih kuliah dulu. Saat itu saya dan suami masih teman dekat. Namun setelah mencari tahu mengenai akomodasi untuk sampai dan menikmati pesona Pulau Sikuai, kami pun batal.

Alasannya, menikmati keindahan Sikuasai baru lengkap bila kita menginap di sana. Dan hanya ada satu resort yang tersedia. Bila pergi setelah menikah bianya tentu akan lebih hemat karena kami tak perlu memesan dua kamar.

“Kita ke Sikuai nanti saja ya setelah menikah. Sekalian untuk bulan madu,” ujar suami yang waktu itu masih berstatus perjaka. 

Setelah menikah, rencana bulan madu tak jadi terlaksana. Alasan pertama, saya dan suami yang saat itu sama-sama berstatus pekerja tak punya sisa liburan untuk berbulan madu berdua. Alasan kedua karena biaya untuk bulan madunya sudah tak memadai. Hihi…

Dan sekarang, setelah lima tahun bergulir, keinginan untuk mengunjungi Pulau Sikuai kembali datang. Apalagi lebaran idul fitri kemarin kami juga tak pulang ke Padang. Jadi alasan saya untuk mengajukan proposal pulang kampung sekaligus menebus bulan madu yang tertunda pada suami menjadi besar.

Saya sudah menyampaikan keinginan ini. Sejauh ini suami memberi lampu hijau.

“Cobalah Adek lihat tiket ke sana. Mudah-mudahan setelah lebaran kita bisa liburan ke sana.”



Asyikkk…. Lampu hijau benar-benar telah menyala. Tak mau buang kesempatan, sebelum suami berubah pikiran. Inilah waktunya mencari tiket murah.

Di saat seperti ini, saya tahu ke mana harus mengadu. Membuka aplikasi JD.Id adalah solusi. Sudah jadi rahasia umum, kalau di situs ini mudah pesan tiket pesawar. Juga banyak tersedia pilihan tiket pesawat murah. Dan yang pasti tak da tipu-tipu.

Harganya pasti dan terbukti lebih murah disbanding aplikasi lain. Dan temans tahu. Salah satu aktivitas yang biasa saya lakukan sebelum mengecek tiket adalah mengintip bagian promo.

Di JD Flight biasanya selalu ada promo. Potongan diskon, voucher asuransi perjalanan dan diskon pemesana tiket. Dengan berbagai tambahan promo harga akhir yang harus saya bayar menjadi jauh lebih hemat.

Yess… Tiket sesuai budget yang diharapkan sudah dapat. Waktunya mencari akomodasi. Tak perlu berpindah ke aplikasi lain. Di JD.id juga ada JD Hotel. Tanpa membuang waktu saya langsung mencari akomodasi murah yang bisa dipilih.

Mulanya saya berencana menginap di Sikuai. Tapi  sejak gempa akomodasi di sana belum terlalu optimal. Menginap di Kota Padang pun tak mengapa. Toh saya bisa mencari hotel yang berada di dekat Pelabuhan Bungus agar kami lebih mudah menemukan akomodasi pulang-pergi ke Sikuai.

Duh. Senang rasanya bisa merencanakan honey moon kami yang tertunda. Setelah mendapatkan harga yang murah, kini saatnya mengajukan proposal pada suami tercintah….

***

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Indonesia Corners dan JD.ID. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi.






You Might Also Like

0 comments