Menemukan Damai di Desa Wisata Panglipuran Bali

Maret 21, 2019



Bali. Siapa yang tak tahu dan tak pernah mendengar nama Bali. Orang bilang surga dunia itu ada di sana. Kalau dipikir-pikir, kalau surga itu adalah tempat di mana segala keindahan terpampang ya ungkapan ini benar adanya. Di Bali kita bisa menemukan destinasi yang tak hanya indah dipandang mata tetapi juga indah dirasakan dengan Jiwa.

Akhir Februari lalu, saya baru saja kembali dari Bali. Dari beberapa tempat saya datangi satu titik yang paling berkesan itu adalah ketika kami tiba di Desa Wisata Panglipuran. Di Indonesia, nama desa ini mungkin belum terlalu terkenal. Tapi di luar negeri sana, Panglipuran telah mencuri hati warga dunia. Beberapa waktu lalu ia terpilih menjadi kampung terbersih di dunia. Dan dalam beberapa tahun terakhir selalu masuk dalam peringkat lima besar.

Apa yang menarik di Panglipuran. Kenapa desa ini begitu berbeda dibanding desa lain di nusantara. Baiklah mari saya ceritakan.

Ketika bus yang saya tumpangi tiba di Panglipuran, gerbang desa menyambut dengan perkasa. Dari luar saya kira kami akan memasuki sebuah pura besar yang biasa menjadi tempat ibadah umat Hindu Bali. Tapi ternyata begitu masuk itu adalah sebuah kampung.

Panglipuran merupakan kampung kuno yang  merupakan Desa Adat. Masyarakat Bali mengenal dua sistem pemerintahan desa yaitu desa adat dan desa dinas. Desa Adat mengurus urusan berkaitan dengan kebudayaan, adat dan agama. Sedangkankan Desa Dinas mengurusi persoalan administratif pemerintahan.

Bangunan rumah di Desa Adat Panglipuran didominasi oleh batu. Setiap komplek rumah dikelilingi oleh tembok tinggi. Setiap komplek berbentuk membujur ke belakang. DI dalam setiap komplek terdapat satu keluarga utama yaitu orang tua dan anak-anak. Setiap laki-laki dewasa yang sudah berkeluarga  akan dibangunkan satu rumah di dalam komplek tersebut. Selanjutnya istri mereka akan diajak tinggal di sana. Sedangkan anak perempuan kelak ketika dewasa akan pindah ke komplek rumah laki-laki.

Di setiap komplek rumah terdapat satu pura kecil yang merupakan pura keluarga. Sedangkan untuk upacara dan ibadat desa terdapat satu pura besar yang berada di ujung kampung. Masing-masing komplek rumah keluarga bersisian satu sama lain, berbaris lurus. Rapi sekali. Sentuhan arsitektur Bali kuno menghiasi rumah-rumah penduduk.

Ketika memasuki salah satu komplek rumah, saya merasa ada suasana yang berbeda. Kehangatan dan guyub dalam keluarga begitu terasa. Masyarakat hidup dengan nilai kebersamaan yang tinggi. Di beberapa rumah, dapur menjadi satu untuk satu kepala keluarga. Jadi menantu dan anak-anak makan dari periuk yang sama.

Sehari-hari masyarkat di sini dipimpin oleh seorang bendesa yang menjadi kepala Desa. Bila mereka ada masalah antar masyarakat Bendesa inilah ayang menjadi orang bijak yang mereka temui. Dalam menjalankan tugas, Bendesa dibantu oleh beberapa orang seperti sinoman yang menjadi bendahara, prajuru yang menjadi juru tulis dan urusan lain, dan juga ada pecalang. Banyak istilah adat di sini dan semuanya secara terbuka siap mereka bagi pada setiap wisatawan yang datang.

Sebagai nilai tambah ekonomi, hampir di setiap komplek rumah terdapat warung. Beberapa warung dikhususkan untuk menjual souvenir beruapa tas, sendal, hiasan dinding, topi dan mainan kunci. Ada banyak anyaman dan sentuhan kuas di sana. Berada di Panglipuran benar-benar membawa dalam damai.


Kembali ke Panglipuran.


Beberapa jam berada di panglipuran membuat saya merasa jauh dari puas. Ingin sekali kembali ke sana. Tentu saja nanti bersama keluarga. Bagi saya, kembali ke Bali dan khusus Panglipuran seperti mimpi yang harus diwujudkan.

Apalagi sekarang untuk ke Bali urusan akomodasi dan transportasi tidak lagi sulit. Dulu saya sering mendengar kalau ke Bali itu butuh biaya mahal karena hotelnya mahal dan harus dipesan jauh hari. Tetapi itu dulu. Sekarang sama sekali tidak, sejak saya berkenalan dengan website pegi-pegi.com.

Pegi-pegi.com merupakan salah satu Online Travel Agent yang mempertemukan pelanggan dengan penyedia penginapan dan juga  transportasi. Ketika berselenjar di pegi-pegi.com dengan mudah saya bisa menemukan berbagai pilihan hotel yang murah, dan nyaman. Lebih menarik lagi situs ini juga membantu dengan memudahkan pencarian dengan adanya fitur mengenai lokasi terdekat.

Di website pegi-pegi.com kita juga dengan mudah bisa mencari hotel di Bali  dan penginapan yang sesuai slera. Mau hotel murah, hotel bintang 5, hotel bintang 4, atau bahkan hotel dengan bintang rendah juga ada. Dan menurut saya pegi-pegi tentu hanya bekerjasama dengan hotel terbaik di kelasnya.

Bali memang surga. Keindahannya tak bisa habis dalam satu kali perjalanan saja. Maka pilihan untuk kembali lagi ke pulau dewata bersama keluarga rasanya menjadi pilihan yang sangat masuk akal.
Panglipuran Bali, I Shall Return.

You Might Also Like

0 comments