Mengenal Tanda Alergi Kulit pada Anak
April 13, 2019
Mengawal tumbuh kembang anak memang menyisakan banyak
hal bagi para orang tua. Mulai dari hal besar sampai hal kecil. Termasuk dengan
memperhatikan apakah si kecil mengalami alergi atau tidak.
Salah satu bentuk alergi yang perlu menjadi perhatian
adalah alergi kulit pada anak. Persoalan alergi kulit ini biasa juga dikenal
dengan kulit sensitif. Hal ini sebenarnya merupakan hal yang umum terjadi.
Apalagi pada kulit bayi memang berbeda dengan kulit orang dewasa. Kulit bayi terutama
pada tahun pertama masih akan terus berkembang dan rentan terhadap infeksi.
Bayi juga memiliki pH kulit yang berbeda dengan orang
dewasa. Beberapa minggu setelah lahir, kulit bayi akan berkembang menjadi lebih
netral dan mendekati pH normal yaitu 5,5. Agar si kecil nyaman, moms perlu
memilih produk bayi yang memiliki pH yang sesuai sehingga tidak menganggu
lapisan kulit.
Selain memperhatikan pH yang tertulis kita juga perlu
memperhatikan reaksi kulit si kecil setelah menggunakan produk perawatan bayi.
Jika kulit tidak kering atau terkelupas setelah penggunaan, itu artinya
produk sudah sesuai dengan pH si kecil.
Pada bayi, lapisan epidermis yang merupakan lapisan
kulit paling luar dan berfungsi sebagai pelindung organ-organ dalam tubuh masih
sangat tipis. Akibatnya, fungsi epidermis untuk menjaga kelembaban kulit
menjadi tidak berfungsi maksimal. Hal ini menyebabkan kulit rawan kehilangan
banyak air dibandingkan dengan orang dewasa. Kondisi kulit bayi yang masih
tipis membuat bayi butuh perawatan ekstra dibanding orang dewasa.
Beberapa waktu terakhir, kasus alergi pada anak memang
cenderung meningkat. Hal ini seiring dengan perubahan pola hidup masyaraat yang
makin modern. Perubahan pola ini berkaitan dengan terjadinya perubahan
lingkungan yang menyebabkan timbulnya alergi.
Alergi pada anak bisa dilihat dan dikenali dengan
mudah. Misalnya timbulnya gatal bahkan bengkak pada kulit. Hal ini sering kali
akan sangat mengganggu si kecil bahkan bisa menyebabkan mereka rewel. Alergi
bisa saja terjadi karena saat itu sistem imun dalam tubuh mulai bereaksi
terhadap benda asing yang berada di sekitar. Apalagi saat ada benda asing yang
masuk ke tubuh.
Pada saat itu tubuh akan memproduksi antibodi agar
benda asing yang masuk ke dalam tubuh tidak menimbulkan penyakit. Namun, pada
anak dengan alergi antobodi ini lebih mudah terbentuk meskipun benda asing yang
masuk tidak berbahaya bagi tubuh. Sehingga ketika terjadi kontak dengan benda
yang menyebabkan alergi maka tubuh akan bereaksi sehingga kulit meradang, terjadi
gatal dan bengkak.
Secara umum, alergi dapat disebabkan oleh tiga hal
1. Eksim atopik
Eksim
atopik adalah kondisi ruam pada saat kulit bereaksi karena adanya riwayat
alergi pada keluarga. Faktor penyebabnya
biasanya disebabkan oleh gen, lingkungan dan obat-obatan. Eksim atopik dapat
dipicu oleh makanan seperti susu telur gandum, kedelai da n kacang tanah.
2. Alergi makanan
Alergi
makanan adalah alergi yang disebabkan oleh sistem imun yang terjadi tak lama
setelah si kecil memakan makanan tertentu. Reaksi ini bermacam-macam, ada yang
menyebabkan bibir bengkak, lidah memerah, gangguan pencernaan, diare dan bahkan
menyebabkan kuit gatal dan merah. Alergi makanan yang parah biasanya
menyebabkan anak menjadi merasa sangat terganggu,
3. Alergi obat
Reaksi
alergi obat pada kulit gejalanya bisa berupa biduran, gatal dan kemerahan. Gejala
ini bisa juga disertai mata merah dan pembengkakan pada mulut dan tenggorokan.
4. Alergi dingin
Ada juga
beberapa anak yang mengalami alergi karena terpapar udara dingin. Seperti
ketika keluarga berjalan-jalan ke pegunungan. Selain flu, alergi dingin bisa
menyebabkan kulit jadi memerah, bengkak dan gatal.
Beragam tanda alergi ini merupakan alarm bagi orang
tua untuk lebih waspada dan berhati-hati. Bila anak memiliki gejaala ini maka
segera berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter kulit untuk mencari
penyelesaiannya.
0 comments